Tuesday, February 19, 2013

Memanusiakan manusia





Judul diatas memang sedikit penuh tanda tanya. Bahkan di jaman yang serba sudah merdeka seperti sekarang ini masih saja ada manusia yang belum benar-benar di anggap sebagai kodrat manusia yang seutuhnya. Contoh sederhana saja. Jika ada di antara kita yang memiliki asisten rumah tangga di rumah atau biasa disebut sebagai pembantu, simbok, atau bibi (biasa kita memanggilnya) maka segala sesuatu pasti lah kita menggunakan jasa mereka. Bahkan untuk pekerjaan yang (mungkin) masih bisa kita kerjakan sendiri. Ya, itulah sifat manusia sekarang ini. Pemalas, terlalu bergantung dengan orang lain. Di kantor pun juga terkadang demikian. Kita masih saja malas membuang sampah ke tempat sampah (padahal letak dekat dengan meja kita). Semua diserahkan kepada petugas kebersihan di masing-masing kantor. Apa salahnya kita sedikit meringankan beban mereka dengan membuang sampah tersebut ke dalam tempat sampah? Merapikan meja kerja kita sebelum kita meninggalkan kantor. Hal tersebut memang terlihat sepele dan sederhana untuk dipraktekkan tetapi sungguh sangat berdampak besar pada petugas kebrsihan misalnya di lingkungan kantor kita. Mungkin status sosial masih sangat melekat kuat di pikiran kita. Pola pikir dan sistematika gaya berpikir feodalisme sepertinya masih kita bawa. Padahal negara ini sudah puluhan tahun merdeka dan lepas dari jaman penjajahan. Status sosial seperti halnya adanya perbedaan jabatan sehingga hal tersebut memberikan perbedaan terhadap perlakuan. Bahkan banyak sekali hal-hal terkait dengan status sosial yang sangat membuat saya risih. Di kantor misalnya, status sosial tersebut mengusik ketenangan saya yang dari dulu memang ditanamkan untuk bisa memperlakukan orang lains esuai dengan kodratnya sebagai manusia. Memang saya dilahirkan di keluarga yang serba cukup. Sejak kecil sudah terbiasa ada asisten rumah tangga di rumah. tetapi orang tua selalu mengajarkan untuk mandiri dan tidak tergantung dengan asisten rumah tangga tersebut. Maka dari itu semenjak SMP saya harus belajar mandiri dan terpisah dari orang tua. Pada dasarnya kodrat manusia itu sama di mata Allah. yang membedakan hanyalah tingkat iman dan taqwa nya saja. Lantas kenapa kita harus memperlakukan sesama dengan cara yang berbeda-beda?
Selamat merefleksikan diri sejenak, kawan :)

No comments:

Post a Comment